Palangkanews co id // Jakarta – Salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan produk batik dari Sragen, Jawa Tengah, berhasil menembus pasar internasional berkat dukungan dari Pertamina UMK Academy. UMKM yang dimiliki oleh Mira Joe ini, yang dulunya hanya usaha kecil, kini telah berkembang pesat dan bahkan memiliki outlet di Malaysia.
Bermula dari seorang karyawan di toko batik di Sragen, Mira Joe mendirikan Batik Murni Asih pada tahun 2012. Usaha ini awalnya dibangun dari nol, tetapi kini telah menjadi salah satu produk batik yang dikenal hingga ke luar negeri. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Pertamina melalui program UMKM Mitra Binaan sejak 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Setelah menjadi mitra binaan Pertamina, Mira mendapatkan berbagai manfaat, seperti pelatihan mengelola bisnis, kesempatan mengikuti event dan pameran, serta bantuan pinjaman modal dengan bunga rendah yang membantu menjaga kelancaran cash flow usahanya. Dengan modal tersebut, produksi batik Murni Asih meningkat, dan bisnisnya terus berkembang.
“Saya diberi kesempatan mengikuti Pertamina UMK Academy 2023 dan kelas Go Online,” kata Mira, dalam siaran pers Pertamina pada Jumat (23/8/2024). Di sana, Mira belajar mengelola media sosial dan strategi berjualan di marketplace. Berkat pelatihan tersebut, Mira menjadi runner-up di kelas Go Online, dan mendapatkan hadiah sebesar Rp20 juta, yang digunakannya untuk membeli mesin-mesin yang meningkatkan jumlah dan kualitas produksi batiknya.
Kini, Mira memiliki pabrik garmen sendiri dan beberapa toko batik yang berlokasi di Thamrin City, Jakarta, Aceh, hingga outlet di Malaysia. Jumlah pekerjanya juga terus bertambah, menciptakan lapangan kerja baru bagi puluhan orang.
Dengan ilmu yang didapat dari Pertamina UMK Academy, Mira tak hanya mengembangkan Batik Murni Asih, tetapi juga meluncurkan brand baru bernama Poenja Batik dan Mierto. Produksi tidak lagi terbatas pada baju batik, tetapi juga merambah ke berbagai produk lain seperti kemeja pria, blazer, pakaian anak-anak, dan lain-lain. Konsumen Mira kini berasal dari berbagai kota di Indonesia, serta dari negara-negara Asia seperti Myanmar.
Mira memulai bisnisnya dengan tujuan menaikkan popularitas batik Sragen, yang menurutnya masih kurang dikenal oleh banyak orang. Motif batik Sragen yang cenderung abstrak dan kaya warna kini mulai mendapatkan perhatian lebih, berkat upaya Mira dalam memasarkan produk para pengrajin lokal. Melalui inovasi dan kreasi yang berkelanjutan, Mira berhasil mendapatkan apresiasi dari tokoh-tokoh penting, termasuk presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah mengenakan batik produksinya.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa UMK Academy sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada Goal 8 yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta penciptaan lapangan kerja penuh dan produktif. “UMK Academy membantu UMKM di Indonesia menjadi lebih maju, berkualitas, dan melek digital, membuka jalan menuju pasar global,” ujar Fadjar.
Pertamina terus berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs. Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Publikasi. : Meggy