TAMIANG LAYANG // Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) terus mendorong transparansi informasi publik di tingkat desa dan kelurahan. Sebanyak 90 website gratis telah disalurkan kepada 90 desa dan kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Timur.
Langkah ini diiringi dengan pembentukan 90 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di 84 desa di kabupaten tersebut. Kecamatan Dusun Timur mencatat jumlah KIM terbanyak, yakni 17 KIM, disusul Kecamatan Pematang Karau dengan 16 KIM, sementara Kecamatan Paku dan Awang masing-masing memiliki 10 KIM.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statisitik Kabupaten Barito Timur Drs.Dwi Aryanto melalui Sekretaris Diskominfosantik, Limer, S.Pd, MM, menyampaikan apresiasinya atas dukungan para camat yang telah memfasilitasi pemberian website gratis ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada camat se-Kabupaten Barito Timur yang telah membantu pelaksanaan program ini,” ujar Limer, Senin (18/11/2024).
Menurutnya, KIM yang telah dibentuk memiliki fokus beragam, mulai dari bidang UMKM, pertanian, perkebunan, hingga administrasi pemerintahan desa. Salah satu KIM yang aktif mempublikasikan kegiatan desa sejak akhir 2023 adalah KIM Netampin Bersinar dari Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah.
“Kami berharap, desa-desa penerima website dapat memanfaatkan platform ini secara aktif untuk mempublikasikan kegiatan mereka, sehingga informasi pembangunan desa lebih transparan dan mudah diakses oleh masyarakat,” harap Limer.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat peran KIM sebagai jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus mendukung perkembangan desa melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dengan adanya website ini, diharapkan desa-desa di Barito Timur mampu meningkatkan keterbukaan informasi publik, mendukung promosi potensi daerah, dan mempercepat pembangunan berbasis digital.
Pemberian website gratis ini mencerminkan komitmen Pemkab Barito Timur dalam mengembangkan infrastruktur informasi yang inklusif, memberdayakan masyarakat, serta mempercepat realisasi desa digital di kabupaten tersebut.
( Elsa/cak)