Palangka Raya // Pemprovkalteng – Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Disbudpar Kalteng) Adiah Chandra Sari menerima audiensi Mahasiwa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta didampingi oleh perwakilan Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah (DAD Kalteng) Nataliasi dan Tris Sofia Wartina, bertempat di Istana Isen Mulang, Selasa (19/11/2024).
Program magang ini merupakan salah satu butir MoU Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah dengan ISI Yogyakarta, dimana salah satu bunyinya adalah melaksanakan magang selama 3 (tiga) bulan guna mempelajari Seni Tari dan Kebudayaan Kalimantan Tengah. Para mahasiswa mempelajari Tari Kalimantan Tengah, antara lain Tari Mandau dan Tari Dadas, dimana mereka terjun langsung ke daerah asal tarian tersebut yaitu Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur dan Kapuas.
“Kami sangat beruntung diajak langsung berkunjung ke daerah asal lahirnya tari-tarian tersebut dan bertemu tokoh-tokoh tari setempat,” ujar ketua rombongan mahasiswa.
Selanjutnya, Ketua TP-PKK Ivo Sugianto Sabran mengatakan bahwa Kalimantan Tengah sangat kaya Budaya dan Tradisi yang juga unik, “jadi ini kesempatan luar biasa untuk kalian mempelajari langsung seni budaya Kalteng langsung di tempat asalnya,” tutur Ivo saat berbincang bersama Mahasiswa/i ISI Yogyakarta.
Ivo berharap, melalui program ini seni dan budaya Kalimantan Tengah semakin dikenal di luar Kalimantan Tengah, dan berharap rekan-rekan mahasiswa bisa menjadi corong positif baik di lingkungan kampus maupun di daerah asal masing-masing.
Pada kesempatan yang sama, DAD Kalteng yang diwakili oleh Nataliasi menyampaikan bahwa melalui MoU antara DAD dan ISI Yogyakarta, pihaknya berharap ini menjadi awal yang baik kiranya Seni Tari Kalimantan Tengah dilirik dan bisa masuk dalam kurikulum pengajaran di ISI Yogyakarta.
“Sementara ini, yang masuk dalam kurikulum ISI Yogyakarta baru Tari Jawa, Tari Bali dan Tari Palembang. Kami berharap melalui program ini, Tari Kalimantan Tengah bisa menjadi salah satu kurikulum yang diajarkan,” ujar Nataliasi.
Sementara itu, Adiah Chandra Sari menyambut baik program ini dan menyatakan bahwa Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Prov. Kalteng memberikan wadah untuk para mahasiswa tampil dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.
“Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk rekan-rekan apabila hendak menampilkan karyanya dan berkolaborasi dengan seniman lokal Kalimantan Tengah,” imbuhnya.
Hal ini disambut baik oleh para peserta audiensi, dikarenakan dalam tugas akhir magang, mahasiswa harus menampilkan karya seni tarinya. Peserta magang nantinya akan menampilkan hasil karya tari yang akan dibawakan di akhir program dengan tema Nusantara. Tema ini diambil menyesuaikan latar belakang mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda dan dikombinasikan dengan Tari Kalimantan Tengah yang mereka pelajari dan dapatkan selama 3 (tiga) bulan di Kalimantan Tengah.
Publikasi : Titin