Palangka Raya // Anggota Dewan Kalimantan Tengah Abdul Hafid menilai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng gagal mengawal harapan Pemerintah Provinsi dan masyarakat Kalteng untuk prestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional Aceh dan Sumatra Utara yang lalu.
Hasil PON Aceh-Sumut lalu, dinilai menurun dibandingkan PON periode sebelumnya. Diketahui, Kalteng berada di peringkat 33 pada ajang PON Aceh-Sumut 2024, sedangkan PON Papua 2021, Kalteng meraih posisi peringkat 26.
”Miris Kalteng peringkatnya sama dengan provinsi baru. Padahal Pemprov sudah menaruh harapan besar dengan KONI. Terbukti anggarannya besar. KONI sebagai eksekutor pembinaan pengurus cabang olahraga memiliki tanggung jawab moral yang besar,” ucapnya, Rabu (09/10/2024).
Soal rencana perombakan kepengurusan KONI Kalteng pasca hasil PON Aceh Sumut, legislator dari fraksi PAN DPRD Kalteng ini mempertanyakan urgensi perombakan kepengurusan tersebut.
”Intinya apa yang urgen dengan perombakan. Apakah dengan merombak bisa mengembalikan prestasi yang jeblok. KONI Kalteng perlu melakukan evaluasi terhadap capaian itu. Apa saja yang menjadi problem, sehingga itu jeblok. KONI perlu menginventarisasi masalahnya,” ungkapnya.
Iapun mengingatkan agar KONI Kalteng tak perlu panik dan mencari kambing hitam. Ia pun tetap menekankan untuk evaluasi terhadap capaian tersebut.
Selain itu, Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan Kotawaringin Timur dan Seruyan ini juga meminta agar hasil evaluasi KONI Kalteng disampaikan ke publik, baik kendala ataupun permasalahannya.
”Yang pasti, KONI Kalteng terlalu ribut soal internal dan soal politik praktis eksternal. Semestinya tidak perlu dibawa. Adapun politik yang dibutuhkan adalah untuk peningkatan KONI dan cabang olahraga,” tegasnya.
publikasi. : Titin