Polemik Kuliah Saat Pandemi

Polemik Kuliah Saat Pandemi

Palangka Raya – Menyikapi Permasalahan tentang mahasiswa yang mulai resah akan beratnya menanggung biaya Kuota utk bisa melanjutkan proses belajar mengajar. Ini perlu perhatian khusus, bukan hanya mahasiswa bahkan beberapa tenaga pendidik di seluruh indonesia juga sudah ikut merasakan kegelisahan tersebut.

Mari kita kategorikan, mahasiswa karena masa pandemik ini ada yang berada di kampung, di rumah sendiri yang anak kota dan di kost-kostan. Kuliah tetap berjalan dengan proses daring, ada yang berada di pedalaman yang harga kuota bisa lebih mahal. Serta anak kost yang harus bayar kost serta harus membeli kuota 2 kali lipat dari biasanya (buat yang tidak memiliki wifi).

Jika kita lihat, PTN sekarang menggunakan UKT. Mereka sudah membayar uang kuliah utk dapat menjalankan kewajiban mereka utk mendapat pendidikan serta fasilitas. Namun karena pandemik, fasilitas tidak dipakai seutuhnya oleh mereka.

Jika di katakan tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, maka seharusnya yang hadir setelah ungkapan itu adalah solusi kongkrit menyikapin hal tersebut. Bukan menyalahkan mahasiswa yang mulai berani mengungkapkan perasaan dan keadaan mereka.

Jika ditanya solusi dari saya, saya ada beberapa solusi yang mungkin cocok untuk hal tersebut :
1. Biaya UKT mereka yang kembali ke kampus bisa dialihkan untuk menyiapkan kuota ke setiap mahasiswa. Mengirim voucher kuota ke setiap nomor mahasiswa dengan kuota sesuai kebutuhan belajar mengajar.
2. Buat pedesaan (pedalaman), kampus seharusnya mengkoordinasikan ke dinas pendidikan provinsi setempat agar dinas ataupun pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintahaan desa dan kelurahan. Supaya Pemerintahan desa maupun kelurahan segera harus menyiapkan akses wifi di desa setempat dan menyiapkan ruang khusus bagi mahasiswa yang sedang berada di kampung. Karena sudah banyak kantor desa yang memiliki wifi kantor.
3. Jikapun karena pandemik ini kampus harus berhenti dalam proses belajar mengajar maka saya anjurkan Uang Kuliah Semester ini untuk semester depan. Sehingga semester depan mereka tidak perlu membayarnya.( Tapi kasus ke 3 ini pasti tidak mungkin).

Sekian.
Salam dari anak kelahiran desa.

Krisme Sato Haloho

admin