Palangka Raya // Pemko – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) menggelar Rapat Koordin Di Kota asi Monitoring dan Evaluasi Pengawalan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Palangka Raya, Kamis (17/10/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan survei yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Palangka Raya.
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Palangka Raya Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Urianinu Napulangit mewakili Pj Wali Kota Palangka Raya.
Dalam sambutannya, Urianinu menyampaikan bahwa survei ini penting untuk mengetahui kondisi gizi masyarakat, khususnya balita di Kota Palangka Raya.
“Survei ini menjadi tolok ukur kita dalam memantau angka stunting di daerah. Hasil survei nantinya akan digunakan untuk menilai efektivitas program-program penanganan stunting yang telah berjalan,” kata Urianinu.
Menurut Urianinu, data terakhir dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Palangka Raya mencapai 28%. Angka ini naik sedikit dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk menekan angka tersebut. Pemerintah pusat menargetkan angka stunting nasional turun menjadi 14 persen pada 2024, sementara target Kota Palangka Raya sendiri adalah 12,39 persen.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kepala Puskesmas, Lurah, serta Penyuluh Keluarga Berencana. Mereka diharapkan dapat berkoordinasi dalam pelaksanaan survei dan mendampingi para enumerator di lapangan.
“Kami meminta dukungan dari seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam menyukseskan survei ini. Data yang valid sangat penting agar program kita ke depannya dapat lebih efektif dalam menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya,” pungkas Urianinu.
publikasi : Marliana