Palangka Raya – Sidang Ke II Komisi Irigasi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024 diselenggarakan di Aula BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Lantai II Rabu Pagi (13/11/2024).
Dalam rangka menuju pembukaan sawah sebesar 500.000 hektar dikawasan yang ada di Kalimantan Tengah, peranan Komisi Irigasi sangat strategis dalam memberikan masukan sekaligus untuk memperkuat posisi Kalimantan sebagai lumbung pangan nasional.
Kepala Komisi Irigasi Provinsi Kalimantan Tengah Ir. Leonard S. Ampung, M.M.,M.T., dalam sambutannya menyampaikan, momentum ini bertepatan dengan telah hadirnya Presiden kita yang baru, Wakil Presiden dan Kabinet Merah Putih yang sudah mencanangkan untuk menghadapi ketahanan pangan nasional dan menuju kepada Swasembada pangan.
Sebagai informasi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan juga ada beberapa daerah yaitu Jambi dan Papua telah ditetapkan sebagai lumbung Pangan nasional dan menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) di Kalimantan Tengah 2025-2045 juga ditetapkan sebagai lumbung pangan Nasional.
“Kalimantan Tengah sudah menyiapkan beberapa strategi, pertama penyiapan lahan, kemudian juga tentunya irigasi-irigasi yang sudah terbangun ini menjadi hal pertama yang harus kita pertahankan kinerjanya kemudian juga untuk menuju kepada pengembangan- pengembangan irigasi-irigasi nanti yang akan terbangun pada sawah 500.000 hektar,” Jelas Leonard S. Ampung.
Adapun para petani yang turut mengikuti Sidang II Komisi Irigasi ini diharapkan dapat benar-benar memanfaatkan proyek strategis yang telah dipersiapkan oleh pemerintah, sehingga apa yang diperjuangkan dapat terwujud.
“Bayangkan kalau ini tidak tersistem dengan baik tata air mikro maupun makronya dari saluran primer sampai kwarter yang tidak terkoneksi dengan baik, ini nanti akan menimbulkan hal yang kurang bagus,” Tegas Leonard S Ampung.
Keberhasilan dalam suatu pertanian bukan hanya kesiapan lahan tetapi juga kesiapan para petani juga kesiapan air.
Diwaktu yang sama terkait BMKG dan Sidang Komisi Irigasi II, Agung Sudiono Abadi, S. Si. Selaku Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut menyampaikan,
Dalam Sidang Komisi irigasi ini BMKG mencoba mengevaluasi cuaca dan dinamika iklimnya, “Dinamika cuaca untuk wilayah kalimantan tengah ini hujan sudah hampir sebagian kita rasakan. Salah satunya seperti kemaren hujan dari dini hari sangat lama, itu salah satu musim hujan yang sudah kita rasakan,” terang Agung Sudiono.
“Antara cuaca dan iklim itu sebagai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami, makanya dalam sidang irigasi ini kami memberikan informasi cuaca yang terbaru dan Klimatologi yang terbaru,” pungkas Agung Sudiono.
Untuk informasi yang terbaru, 1 sampai 3 hari kedepan berpotensi hujan untuk wilayah kalimantan tengah masih sangat besar,
“Kalau iklim kita sudah memasuki musim penghujan hampir seluruh wilayah kalimantan tengah sudah memasuki, puncaknya nanti desember-januari. Yang perlu kita waspadai musim asap, namun alhamdulilah terlewati tertolong dengan musim hujan yang telah masuk,” ucap Agung Sudiono.
Masyarakat juga diharapkan untuk selalu mewaspadai adanya Banjir, Hujan yang ekstrim, petir, melalui informasi dari BMKG baik cuaca iklim sampai user yang selalu update sehingga dapat memberikan informasi bagi masyarakat untuk waspada dikarenakan Petir dan Hujan lebat akan berada dibeberapa titik.
“Sekarang di Playstore sudah ada info BMKG, jadi kedepan masyarakat sudah lebih paham lagi bahwa cuaca dan iklim itu sudah satu dan sebagian yang sudah tak dapat ditinggalkan,” Tutup Agung Sudiono
Muhamad Irwan, selaku pelaksana teknis pengelolaan SDA memberikan tanggapannya terkait Sidang II Komisi Irigasi,
“Dari beberapa hal yang dibahas sangat mendukung ketahanan pangan sesuai dengan arahan presiden kita, Pak Prabowo, yang menggelorakan bagaimana indonesia dapat menjadi swasembada pangan,” ucap Irwan.
Dalam hal ini, Muhamad Irwan mengungkapkan bahwa gugus kalimantan 3 Banjarmasin telah mengupayakan melakukan perbaikan insfratruktur prasarana dan sarana sumber daya air untuk bendung karau, dikarenakan debit karau termasuk salah 1 prioritas yang akan dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan tengah.
“Jadi kami melakukan pemeliharaannya baik kelengkapan prasarana itu sendiri, peralatan penunjang, dan bisa menjadi suatu keutuhan sistem oleh irigasi yang baik dan berkelanjutan,” pungkas Irwan.
Terkait hal itu, Muhamad Irwan menerangkan, adapun kendala yang dihadapi adalah perlunya kordinasi lebih lanjut antara prasarana utama, bendung, dengan jaringan irigasinya. Karena ini TUGAS PEMBANTUAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI, jadi bentuk dan pemeliharaannya di gugus kalimantan 3 banjarmasin.
Adapun operasi pemeliharaan dari irigasi tersebut berada di dinas PUPN Prov Kalimantan Tengah sehingga diperlukan rencana yang lebih baik agar segala sesuatu yang direncanakan di daerah irigasi karau dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dengan harapan, melalui komisi irigasi ini dapat menjadi salah satu wadah berkordinasi antar pertanian yang ada di daerah Karau, demi meningkatkan produktivitas pertanian daripada tahun-tahun sebelumnya.
Diwaktu yang sama, kepada awak media, Bapak Sabarudin, Salah satu Petani asal Pulang Pisau menyampaikan apresiasinya untuk pelaksanaan Sidang II Komisi Irigasi.
“Menurut saya sangat bagus dan cocok untuk menambah pengalaman para petani jika nantinya dapat menambah penghasilan petani ya g ada di desa², Mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi sidang komisi irigasi ini, dalam rangka pembinaan menjadikan tambahan penghasilan kepada para petani melalui pengalaman-pengalaman melalui sidang irigasi.” Tutup Bapak Sabarudin.
Pewarta : Titin