Anggota Komisi III DPRD Barsel Reses Ke Dapil Dua

Palangkanews.co.id /// Buntok – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan, lakukan Reses ke Daerah Pemilihan (Dapil) 2 (dua) di Kecamatan Gunung Bintang Awai (BGA) dan Kecamatan Dusun Utara (Dustara) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Ketua komisi III DPRD Barsel Hermanes melalui anggotanya Dr. H Raden Sudarto yang akrab disapa H Alex itu.
Hasil Reses ini, banyak menampung aspirasi pihak masyarakat dan pihak para guru sekolah di beberapa daerah desa terpencil di antaranya. Melalui sungai dengan menggunakan transportasi sampan bermesin (kelotok kecil ), pada saat anggota komisi III DPRD melakukan kunjungan kerja (kunker) di beberapa desa,
Banyak kita temui dari keluhan masyarakat di berbagai bidang terutama dunia pendidikan seperti transportasi mereka dengan keterbatasan anggaran dari dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) dari APBN pusat itu sangat tidak mencukupi, hal ini disampaikan langsung dalam pertemuan dengan tenaga pendidik ( guru ) pihak sekolah meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Barsel agar bisa menganggarkan kembali dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda), untuk membantu kelancaran transportasi mereka.
Menyikapi hal tersebut, ketua Banggar komisi III DPRD Hermanes melalui anggotanya Dr.H Raden Sudarto dari Fraksi PDI-Perjuangan itu mengatakan, karena hal itu memang dianggap sangatlah perlu untuk membantu pihak sekolah, khususnya pendidikan yang selama ini tidak ada di anggarkan lagi dana Bosda itu sehingga sangat dirasakan mereka dampaknya.
“ Setelah kami mendengar keluhan para tenaga pendidik yang ada diperdalam di dapil dua menjadikan PR kami yang harus kami pikirkan bersama nanti pembahasan di komisi III dari hasil reses kami menemui dana bos dari pusat itu kelihatannya tidak mencukupi untuk biaya operasional mereka di masing – masing sekolah, pendidikan itu sangat perlu tanpa pendidikan daerah tidak akan bisa berkembang ini yang perlu kami perhatikan hasil kunjungan kerja kami di beberapa sekolah, ” kata H Alex kepada media ini Senin (17/10/2022) di Buntok.
Tidak sampai disitu saja Ia manambahkan, jadi mereka menyampaikan kesulitan-
kesulitan mereka dengan anggaran yang sangat keterbatasan itu kepada kami, dan mereka mengharapkan supaya pada tahun 2023 mendatang agar bisa di anggarkan, karena kita sama-sama tahu bahwa, pendidikan ini wajib. Walau bagaimana pun juga untuk pendidikan itu sesuai dengan undang-undang harus 20% (dua-puluh-persen) diluar gaji mereka.
“Ya kalau kita hitung dengan gaji itu lebih dari dua puluh, jadi untuk pengelolaan pendidikan itu dua puluh persen,” ucap H Alex dari Fraksi PDI-Perjuangan itu.
Namun, kami dari komisi III DPRD juga berharap tambahnya, semoga Bosda itu bisa terlialisasi, dan kami pun juga menyadari bahwa keuangan daerah kita ini juga terbatas sekali, tapi pendidikan ini penting.
Saya sudah menyampaikan dengan kawan-kawan di Badan Anggaran (Banggar) dan kebetulan juga mereka ikut sama-sama kelapangan kunjungan kerja, itu sudah kita sampaikan ke banggar pada saat mereka menyusun anggaran itu dengan pihak Penjabat (Pj) Bupati Barsel, kalau mereka sudah ijin ketika menyampaikan, itu walau pun tidak sama dengan pusat nilainya.

” Dana Bos dari pusat itu dihitung jumlah murid, jadi bila muridnya sedikit ya tidak mencukupi lah makanya perlu ada dana tambahan dari Pemerintah Daerah berupa dana daerah atau Bosda yang penting ada untuk membantu kelancaran pihak sekolah, itu lah jadi ada tambahan dana bos itu untuk kelancaran transportasi pihak sekolah, dan mengurangi beban pihak sekolah, ” ujar mantan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat beberapa tahun lalu.
H Alex mengharapkan, pada masa kepemimpinan Pj Bupati Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, Lisda Arriyana, S.Sos ini semoga bisa mengembalikan Bosda itu untuk kelancaran transportasi pihak sekolah, semoga saja di tahun 2023 mendatang bisa di anggarkan Bosda tersebut.
Pewarta : Assjian
Sumber : H Raden Sudarto.