15 Aplikasi Mining Crypto Penghasil Uang Terbaik Dan Gratis Di Android

Redaksi

Aplikasi Mining Crypto
Aplikasi Mining Crypto

PalangkaNews.co.id – Tiga tahun terakhir, minat masyarakat terhadap mining crypto kembali meningkat seiring naik-turunnya harga Bitcoin dan altcoin lain. Banyak orang mencari cara untuk mendapatkan aset digital secara pasif, salah satunya dengan aplikasi mining crypto penghasil uang. Bukan hanya melalui perangkat komputer seperti dulu, kini mining juga dapat dilakukan lewat HP Android, website mining, hingga cloud mining yang jauh lebih praktis.

Perkembangan ini membuka peluang baru bagi pengguna yang ingin menghasilkan Bitcoin tanpa harus membeli perangkat mahal seperti ASIC miner. Namun perlu dipahami, tidak semua aplikasi mining crypto benar-benar menguntungkan. Ada yang hanya berbasis simulasi, ada yang menggunakan sistem cloud mining berbayar, dan ada juga yang menyediakan opsi gratis namun membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan koin.

Untuk membantu pembaca menilai mana yang layak dicoba, berikut daftar 15 aplikasi mining crypto penghasil uang yang populer, banyak direkomendasikan komunitas miner, dan dapat dijalankan langsung melalui perangkat Android maupun website mining Bitcoin gratis.

Apa Itu Aplikasi Mining Crypto?

Aplikasi mining crypto adalah software yang digunakan untuk menambang aset digital dengan memanfaatkan daya komputasi perangkat pengguna. Sistem ini bekerja dengan memverifikasi transaksi blockchain dan memberi reward berupa koin, seperti Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya.

Umumnya jenis mining terbagi menjadi tiga:

  1. Mining langsung via hardware perangkat (CPU/GPU/HP).

  2. Cloud mining melalui server pihak ketiga.

  3. Web mining atau pool mining berbasis kontribusi bersama.

Semuanya bisa menghasilkan profit, namun tingkat keuntungan berbeda tergantung perangkat, durasi mining, dan harga pasar crypto.

Dalam salah satu publikasi edukasi blockchain, Binance Academy menjelaskan bahwa profit mining dipengaruhi oleh hash rate, difficulty network, dan konsumsi energi. Ini menunjukkan bahwa meskipun mining terlihat sederhana, tetap diperlukan strategi serta pemahaman risiko.

1. Binance Pool

Binance Pool merupakan salah satu layanan mining terbesar di dunia. Pengguna dapat menambang Bitcoin, Litecoin, hingga altcoin lain dan mendapatkan pembayaran langsung ke wallet Binance.

Keunggulan:

  • Terintegrasi langsung dengan ekosistem Binance.

  • Mendukung mining BTC, ETHW, LTC, dsb.

  • Sistem pembayaran harian (PPS+).

  • Cocok untuk pemula maupun miner profesional.

Fitur mining tersedia di aplikasi Android Binance, sehingga pengguna dapat memantau hasil mining dan harga pasar crypto secara realtime.

Baca Juga:  10 Aplikasi Musik Penghasil Uang: Dengarkan Lagu, Review, Upload, dan Cuan Jalan!

2. CryptoTab Browser

CryptoTab Browser dikenal sebagai aplikasi mining Bitcoin Android yang terbukti membayar. Sistemnya menggunakan browser sebagai alat mining, kemudian memberi reward berdasarkan aktivitas dan jaringan referral.

Kelebihan:

  • Ringan, bisa dipakai sambil browsing.

  • Tersedia versi Android & Windows.

  • Proses withdraw mudah via wallet BTC.

Catatan: Mining membutuhkan akses CPU, sehingga penggunaan intens bisa membuat HP lebih panas dari biasanya.

3. ECOS Mining

ECOS adalah platform cloud mining yang sudah beroperasi sejak 2017 dan berbasis di zona ekonomi Armenia. Menurut informasi resmi perusahaan, ECOS bekerja sama dengan Free Economic Zone, sehingga keamanan operasional lebih terstruktur.

Keunggulan:

  • Kontrak cloud mining fleksibel 1–50 bulan.

  • Dashboard monitoring lengkap.

  • Profit dihitung otomatis harian.

Pengguna dapat memulai mining Bitcoin tanpa perlu membeli hardware fisik sendiri.

4. NiceHash

NiceHash termasuk platform mining yang populer di kalangan miner global. Aplikasi ini memungkinkan pengguna menyewakan daya komputasi (hash power) dan mendapatkan imbalan BTC.

Kelebihan:

  • Sistem transparan, banyak review positif di komunitas.

  • Tersedia versi mobile untuk monitoring.

  • Mendukung mining berbagai algoritma.

NiceHash lebih optimal digunakan pada perangkat PC, tetapi aplikasi Android tersedia untuk memantau profit.

5. BitDeer

BitDeer menawarkan sistem cloud mining Bitcoin dengan kontrak hash rate yang dapat dipilih pengguna. Platform ini merupakan bagian dari ekosistem perusahaan mining global yang memfokuskan diri pada manajemen daya komputasi skala besar.

Kelebihan:

  • Payout BTC rutin.

  • Pilihan kontrak hash rate variatif.

  • Tampilan aplikasi mudah dipahami pemula.

Namun, untuk hasil mining signifikan biasanya dibutuhkan modal awal pembelian kontrak.

6. MinerGate Mobile Miner

MinerGate merupakan aplikasi mining crypto Android yang memungkinkan pengguna menambang XMR (Monero), BCN, dan beberapa aset lain. Sistem mining dilakukan langsung dari CPU smartphone.

Kelebihan:

  • Bisa mining langsung via HP.

  • Terdapat pilihan cloud mining.

  • Komunitas pengguna besar.

Karena memanfaat CPU perangkat, konsumsi baterai dan panas mungkin meningkat jika dipakai lama.

7. StormGain

StormGain tidak bekerja seperti mining hardware biasa, melainkan cloud mining berbasis server. Pengguna cukup login dan menjalankan mining setiap beberapa jam untuk mendapatkan reward.

Keunggulan:

  • Tanpa perangkat mining.

  • Withdraw langsung ke wallet StormGain.

  • Minimal deposit rendah.

Beberapa pengguna menyebut reward mining meningkat bila melakukan trading dalam aplikasi.

8. Salad.io

Salad.io berbasis GPU mining PC, bukan Android. Namun tetap layak masuk daftar karena platform ini memungkinkan pengguna menukar hasil mining menjadi crypto, saldo PayPal, hingga gift card.

Kelebihan:

  • Alternatif mining untuk non-crypto reward.

  • User interface modern & pemula-friendly.

Baca Juga:  10 Aplikasi Penghasil Uang dari HP yang Terbukti Membayar dan Bisa Langsung Cair

Cocok bagi pengguna yang ingin hasil fleksibel, tidak hanya BTC.

9. HashShiny

HashShiny adalah website mining Bitcoin gratis sekaligus platform cloud mining komersial dengan dashboard sederhana. Sejak diluncurkan pada 2017, platform ini mengklaim telah digunakan ratusan ribu miner dari berbagai negara. Pengguna dapat mencoba mining BTC secara gratis dengan hash rate terbatas sebelum memutuskan membeli kontrak.

Keunggulan:

  • Ada versi free trial untuk mining awal.

  • Mendukung mining BTC, ETHW, LTC, ZEC, dsb.

  • Monitoring mining dapat dilakukan melalui aplikasi Android.

HashShiny lebih cocok bagi pemula yang ingin belajar sebelum melakukan deposit.

10. ViaBTC

ViaBTC merupakan salah satu mining pool tertua yang masih aktif hingga saat ini. Dikenal stabil dan memiliki likuiditas tinggi dalam pembayaran reward mining, platform ini mendukung banyak koin seperti BTC, BCH, LTC, DASH, dan ZEC.

Kelebihan:

  • Reward mining transparan, update realtime.

  • Tutorial instalasi dan mining lengkap.

  • Cocok untuk pengguna yang ingin hasil konsisten.

Menurut rilis resmi mereka, ViaBTC menggunakan sistem pembayaran PPS+, yang dikenal stabil untuk miner aktif.

11. F2Pool

F2Pool sempat dikenal sebagai pool terbesar Bitcoin 2021–2022. Hingga saat ini masih menjadi salah satu pool yang diperhitungkan dalam ekosistem mining global. Website mining ini mudah dihubungkan ke perangkat komputer dan mendukung berbagai koin selain BTC seperti DOGE, ETHW, dan LTC.

Keunggulan:

  • Riwayat payout jelas.

  • Pilihan coin mining lebih banyak dibanding aplikasi lain.

  • Aset dapat ditarik dalam beberapa mata uang crypto.

F2Pool lebih optimal untuk PC dan rig GPU, namun tetap termasuk daftar rekomendasi karena reputasinya sangat kuat.

12. Braiins OS + Slush Pool

Slush Pool adalah mining pool pertama di dunia (beroperasi sejak 2010). Kini dikelola oleh Braiins dan dikenal dengan sistem keamanan yang kuat, earning stabil, serta komunitas global yang besar.

Keunggulan:

  • Kredibilitas kuat, bertahan lebih dari satu dekade.

  • Payment fair score, hasil mining lebih berimbang.

  • Aplikasi mobile tersedia untuk monitoring pool.

Slush Pool sangat relevan untuk pengguna yang ingin mining serius dalam jangka panjang.

13. UnMineable

UnMineable berbeda dari aplikasi mining crypto biasa. Platform ini mengizinkan pengguna mining dengan GPU/CPU untuk mendapatkan reward altcoin yang tidak bisa ditambang langsung seperti SHIB, ADA, XRP, dan lainnya. Sistemnya bekerja dengan cara melakukan auto convert hasil hash menjadi coin pilihan user.

Keunggulan:

  • Mendukung banyak altcoin populer.

  • Withdraw fleksibel dan relatif cepat.

  • Cukup ringan untuk mining dari PC biasa.

Fitur ini sering digunakan untuk mining token yang sedang tren, terutama oleh komunitas altcoin.

14. HoneyMiner

HoneyMiner merupakan aplikasi mining ringan yang cocok untuk laptop atau PC standar. Setelah menjalankan miner, sistem otomatis memilih coin yang paling menguntungkan untuk ditambang sesuai power perangkat. Reward akhir tetap dalam bentuk Bitcoin.

Baca Juga:  15 Website Penambang Koin Penghasil Uang: Cara Simple Raih Crypto & Dollar dari Rumah

Kelebihan:

  • Cocok untuk pemula tanpa konfigurasi rumit.

  • Auto-switch algoritma mining.

  • Withdraw BTC mudah.

HoneyMiner banyak dipakai untuk uji coba mining skala kecil tanpa perlu membeli rig mahal.

15. Kryptex

Kryptex adalah miner otomatis yang bisa menghasilkan Bitcoin maupun pembayaran langsung dalam bentuk fiat (USD/IDR via convert). Platform ini populer di kalangan pemula karena tampilannya mudah dipahami dan proses mining bisa diatur sesuai power perangkat.

Keunggulan:

  • Pembayaran fleksibel fiat maupun BTC.

  • Cocok untuk GPU sederhana.

  • UI smooth, monitoring detail.

Kryptex cocok bagi pengguna yang ingin mining sebagai aktivitas sampingan tanpa terlalu teknis.

Risiko & Pertimbangan Sebelum Menggunakan Aplikasi Mining Crypto

Meskipun mining terlihat menguntungkan, namun tidak lepas dari risiko. Penelitian blockchain global menyebutkan bahwa keuntungan mining sangat dipengaruhi volatilitas harga crypto dan tingkat kesulitan jaringan. Semakin tinggi difficulty, semakin kecil peluang reward.

Risiko utama yang perlu diperhatikan:

  1. Konsumsi CPU/GPU tinggi dapat membuat perangkat cepat panas.

  2. Tidak semua cloud mining terbukti membayar.

  3. Profit menurun jika harga Bitcoin turun signifikan.

  4. Potensi penipuan pada platform abal-abal.

  5. Withdraw mungkin membutuhkan minimum saldo tertentu.

Oleh karena itu, penting memilih aplikasi yang memiliki reputasi baik, ulasan positif, serta transparansi operasional.

Tips Mining Crypto Agar Hasil Maksimal

Berikut beberapa strategi umum agar mining lebih efisien:

  • Gunakan perangkat dengan pendinginan baik.

  • Pilih koin dengan difficulty rendah saat ini.

  • Terapkan sistem mining terjadwal agar hardware awet.

  • Bandingkan keuntungan mining BTC vs altcoin tertentu.

  • Simpan reward pada wallet non-exchange untuk keamanan maksimal.

  • Lakukan analisis ROI sebelum membeli kontrak cloud mining.

Seorang analis crypto dari CoinTelegraph pernah menyimpulkan bahwa “profit mining tidak hanya soal hash power, tapi juga strategi”. Artinya, pengguna perlu memahami kondisi pasar sebelum memulai.

Apakah Mining Crypto Legal di Indonesia?

Hingga 2025, mining crypto tidak dilarang di Indonesia selama aktivitas dilakukan secara mandiri dan tidak merugikan pihak lain. Namun, aset crypto diatur sebagai komoditas yang diawasi Bappebti, bukan alat pembayaran resmi. Artinya mining boleh, tetapi tetap memiliki risiko fluktuasi harga.

Poin penting:

  • Crypto bukan alat pembayaran sah.

  • Trading & mining diawasi sebagai komoditas digital.

  • Keuntungan mining termasuk objek pajak bila ditarik ke fiat.

Menambang crypto boleh dilakukan, tapi tetap harus paham regulasi agar tidak salah dalam penggunaan dan penyimpanan aset.

Kesimpulan

Aplikasi mining crypto semakin mudah diakses, bahkan bisa dijalankan melalui HP Android. Namun pengguna harus cermat dalam memilih karena tidak semua platform benar-benar memberikan profit. Dari berbagai pilihan di atas, CryptoTab, ECOS, StormGain, NiceHash, hingga HashShiny dan SlushPool termasuk yang paling sering direkomendasikan komunitas global.

Mining bukan rich-scheme instan. Dibutuhkan pemahaman, perencanaan, serta kesadaran risiko. Untuk pemula, disarankan memulai dari mining kecil atau cloud mining gratis, kemudian skala bisa diperbesar jika sudah memahami hitungan profit–loss dan keamanan platform.

Also Read

Leave a Comment